Kamis 24 Nov 2016 18:33 WIB

PKB: Tolong Hentikan Mencaci Maki Ulama

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Maman Imanulhaq
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Maman Imanulhaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Maman Imanulhaq meminta semua pihak menghentikan membully dan mencaci maki para ulama. Maman mengatakan para ulama telah banyak memberikan kontribusi terhadap kehidupan berbangsa.

"Tolong hentikan caci maki kepada kiai, ulama," katanya saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Rabu (24/11).

Hal tersebut disampaikan Maman menanggapi fenomena masyarakat yang dengan mudah membully ulama hanya karena berbeda pandangan. Seperti yang dialami oleh KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus, Buya Syafi’i Ma’arif dan KH. Ma’ruf Amin.

Menurut pengurus DPP PKB itu, para ulama tersebut merupakan orang yang memberikan nilai keislaman kepada umat. Mereka selalu memberikan kesejukan kepada umat.

Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat mudah mem-bully para ulama. Seperti Gus Mus dibully karena cuitannya di twitter terkait rencana aksi Shalat Jumat di jalan protokol pada 2 Desember nanti.

Gus Mus menyebut jika aksi Shalat Jumat di jalan protokol nanti terlaksana maka merupakan bid’ah yang sedemikian besar. Buya Syafi’i Ma’arif juga pernah di-bully oleh masyarakat karena berbeda pandangan terkait dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Buya Syafi’i menilai apa yang diucapkan di Kepulauan Seribu bukan penistaan agama.

Kemudian, Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin yang dibully akibat foto pernikahannya pada 2014 disebar pengamat politik UI, Boni Hargens. Meskipun pada akhirnya, Bonie mengaku tidak sengaja mengunggah foto tersebut dan akan meminta maaf secara langsung ke Kiai Ma’ruf Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement