Kamis 24 Nov 2016 12:37 WIB

Rumah Zakat Berangkatkan Relawan Bantu Muslim Rohingya

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Citra satelit  DigitalGlobe yang dirilis oleh Human Rights Watch 21 November 2016, menunjukan kerusakan bangunan di desa Wa Peik, Maungdaw District, Myanmar dimana etnis Rohingya tinggal.
Foto: DigitalGlobe via AP
Citra satelit DigitalGlobe yang dirilis oleh Human Rights Watch 21 November 2016, menunjukan kerusakan bangunan di desa Wa Peik, Maungdaw District, Myanmar dimana etnis Rohingya tinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat (RZ)  memberangkatkan tim relawan ke Myanmar untuk mendistribusikan bantuan bagi warga Muslim Rohingya di Rakhine dan Maungdaw Rabu, (23/11). Dalam misi kemanusiaan kali ini, Relawan RZ akan menyalurkan bantuan berupa makanan, pakaian dan hijab.

“Bentuk bantuan dikirimkan sesuai dengan pemantauan prioritas kebutuhan di lokasi konflik. Bantuan kesehatan yang merupakan kebutuhan urgen lainnya, belum bisa dipenuhi sekarang. Hal ini dikarenakan masih ketatnya restriksi bantuan dari pemerintah setempat. RZ berkomitmen untuk memberikan bantuan lanjutan sesuai dengan situasi dan perkembangan di Myanmar nanti,” jelas Nur Efendi, Chief Executive Officer RZ dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/11).

RZ bersama lembaga-lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam SEAHUM (Southeast Asia Humanitarian Committee) menggelar konferensi pers bertajuk “Stop The Genocide of Rohingya" pada Rabu (23/11) sebagai respon atas operasi militer Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya. Dalam konferensi pers ini, SEAHUM menyampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan terkait kondisi Muslim Rohingya, diantaranya adalah Aksi Penyampaian Pendapat Massal di depan Kedutaan Myanmar pada 25 November 2016 serta melakukan misi Humanitarian Flotilla for Rohingya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan di titik-titik konflik Myanmar.

“Keberangkatan Relawan RZ ke Myanmar ini merupakan implementasi dari misi Humanitarian Flotilla for Rohingya. Selain memberangkatkan Relawan, kami juga akan ikut serta dalam aksi penyampaian pendapat massal di depan kedutaan Myanmar di Jakarta besok Jumat (25/11),” ujar Efendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement