REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus itu ikut mengomentari rencana shalat Jumat di Jalan Protokol, Jakarta 2 Desember 2016. Shalat tersebut bentuk aksi damai menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ditahan.
“Aku dengar kabar di Ibu Kota akan ada Jum’atan di Jalan Raya. Mudah-mudahan tidak benar,” kata Gus Mus lewat cicitannya di Twitter, Rabu (23/11).
“Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada Bid'ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran,” Gus Mus melanjutkan kicauannya.
Gus Mus mempertanyakan apakah rencana shalat di Jalan Protokol 2 Desember nanti pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, sahabat dan tabi’in. Dia pun mempertanyakan dalil yang digunakan untuk shalat di Jalan Protokol.
“Kalau benar, apakah dalil Alquran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabi’iin pernah melakukannya atau membolehkannya?,” kata Gus Mus.
Baca juga, Soal Aksi 2 Desember, Ini Sikap MUI.
“Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THARIQ atau TAHIYYATASY SYARI’,” Gus Mus melanjutkan.