REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 3.600 perempuan di Provinsi Jawa Timur mengidap kanker payudara. Jumlah tersebut turun dibandingkan pengidap kanker payudara 2010 yang mencapai 5.000 perempuan.
Meskipun kanker serviks jumlah pengidapnya paling banyak secara nasional. Di Jatim justru kanker payudara menduduki peringkat pertama.
Pengidap kanker payudara sebanyak 3.600 perempuan tersebut tercatat menjalani rawat inap dan rawat jalan. Sedangkan pengidap kanker serviks tercatat 2.800 perempuan yang menjalani rawat inap dan rawat jalan.
"Hal tersebut dikarenakan YKI Jatim bersama para dokter dan relawan terus-menerus melakukan pemeriksaan di pelosok daerah bersama mobil YKI, yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan pemeriksaan dini kanker berupa peralatan papsmear dan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jatim Periode 2016-2021, Nina Soekarwo saat pengukuhan Pengurus Yayasan Kanker Cabang Jawa Timur Periode 2016-2021 di Kantor Pemprov Jatim Jl Pahlawan No 110 Surabaya, Rabu (23/11).
Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap peran Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jatim untuk ikut bersama-sama pemerintah mengatasi kanker payudara.
“Di dalam YKI banyak sekali relawan yang memberikan pencerahan pada orang-orang yang lelah, yang telah divonis oleh dokter tak akan sembuh. Tetapi dengan pendampingan yang disertai bimbingan rohani, hingga menimbulkan penderita berbesar hati dan berkeyakinan dapat sembuh,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Menurutnya, YKI Cabang Jatim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang membentuk jejaring sosial untuk kanker (East Java Network Cancer) di kabupaten/kota se-Jatim yang secara bersama-sama membantu pemerintah mendeteksi kanker secara dini dengan mengadakan kegiatan promotif dan preventif.