Rabu 23 Nov 2016 14:37 WIB

Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Bencana di Sukabumi Meluas

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah, Alun (50), yang tertimbun longsor di lokasi pertambangan pasir Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/9).
Foto: Antara/Budiyanto
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah, Alun (50), yang tertimbun longsor di lokasi pertambangan pasir Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana alam yang menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi makin meluas. Sejumlah kecamatan mulai diterjang bencana banjir bandang maupun longsor.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana banjir dan longsor menerjang sejumlah kecamatan pada Senin (21/11) dan Selasa (22/11) lalu. Banjir dan longsor misalnya menerjang Kecamatan Pabuaran pada Senin.

"Bencana meluas ke sejumlah kecamatan seperti Pabuaran, Cikidang, dan Cisolok," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika.co.id, Rabu (23/11).

Selain banjir kata Irwan, di Pabuaran juga terjadi longsor yang menimpa empat titik jalan. Saat ini akses jalan ke kecamatan tersebut sudah dibersihkan oleh warga secara bergotong royong.

Irwan mengungkapan, bencana lainnya menerjang Kecamatan Cikidang berupa tanah longsor. Di mana ada dua desa yang diterjang longsor yakni Desa Bumisari dan Mekarnangka.

Jumlah rumah warga yang terancam longsor mencapai sebanyak lima unit. Sebagian penghuni kini telah mengungsi ke tempat kerabat terdekat.

Longsor serupa juga menerjang Kecamatan Cisolok dan Sagaranten dengan jumlah rumah yang terancam sebanyak satu unit. Terakhir, bencana banjir bandang yang menerjang Kecamatan Simpenan pada Selasa sore. Namun, pendataan mengenai dampak bencana di Simpenan masih terus dilakukan.

Sebelumnya bencana banjir dan longsor menerjang delapan kecamatan di selatan Sukabumi pada 9 November lalu. Dampak kerusakan terparah berada di Kecamatan Cidolog, dimana ada 1.120 unit rumah yang rusak dan sekitar 2.000 warga yang menjadi korban bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement