Rabu 23 Nov 2016 08:13 WIB

Putri Gus Dur: Kok Tega Mengobok-ngobok Ranah Privat Ulama

Kicauan Alissa Wahid.
Foto: Twitter.
Kicauan Alissa Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Putri Gus Dur Alissa Wahid menyesalkan makin banyaknya serangan personal kepada ulama-ulama seperti KH Ma'ruf Amin, Gus Mus, Quraish Shihab, dan Buya Maarif.

"Tak ada adab," ujarnya lewat kicauan di Twitter, semalam.

Ia mengingatkan agar tidak terperangkap oleh kepentingan sesaat dan melakukan hal-hal yang melanggar prinsip serta kepentingan jangka panjang..

"Hanya karena kepentingan politik, kok tega mengobok-ngobok ranah privat ulama, bahkan memaki-maki dengan kasar seperti ini," katanya sambil mengicaukan kembali cicitan yang memakin Buya Syafii.

Sebelumnya, pengamat politik Boni Hargens mengunggah foto lama dua tahun lalu pernikahan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di Twitter, Selasa (22/11). Tak hanya itu, di dalam foto tersebut juga terdapat tulisan,

"Kami ucapkan selamat kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan semoga kedua mempelai berbahagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin Yra."

Baca juga, Unggah Foto Pernikahan Ketua MUI, Boni Hargens Tuai Kecaman di Lini Masa.

Dalam klarifikasinya Boni Hargens mengaku tak sengaja. "Saya minta maaf untuk salah teknis terkait foto nikah pimpinan MUI. Foto msk ke HP saya dari WA yang dikirim Bung Bithor.Kepencet 'share' saat mau disave," ujarnya.

Setiba di Tanah Air, kata Boni, ia akan bersilaturahim ke KH Ma'ruf Amin. "Tks utk bntuan Bro Djabir Mawardy dan Bro Yaqut Cholil," ujarnya.

Boni Hargens merupakan pengamat politik Universitas Indonesia. Ia merupakan pengamat yang selama ini menilai ada aktor politik atau pihak-pihak yang menunggangi di balik demo bela Islam 4 November lalu.

"4 November mainan para aktor pecundang. Ada indikasi uang korupsi dari kekuasaan 10 tahun lalu ikut mendanai aksi kotor tsb. usut tuntas#," tulis Boni di Twitter, Sabtu (12/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement