REPUBLIKA.CO.ID, PAMEUNGPEUK -- Satreskrim Polres Bandung menemukan sesosok mayat laki-laki berinisial SA di Kampung Bojong Koneng, Desa Bojong Manggu, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, Selasa (22/11). Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi kaki serta hidung terlakban di dalam kamar rumahnya.
Kasat Reskrim Polres Bandung AKP Niko Nurullah Adi Putra mengungkapkan awal mula mayat ditemukan oleh ibu korban. Orang tuanya tersebut curiga sebab sejak Ahad (20/11) malam SA tidak pernah keluar dari kamar. "Ibunya memberikan keterangan korban pulang study tour pada Ahad. Kemudian korban bilang ke ibunya, tidak akan masuk sekolah pada Senin karena lelah, setelah itu masuk kamar," ujarnya.
Usai memasuki kamar pada Ahad, korban tidak pernah keluar dari kamarnya hingga kemarin pagi. Situasi tersebut membuat ibu korban curiga dan mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Lantas, ibu korban langsung meminta bantuan kepada tetangganya berinisial A untuk masuk ke kamar korban melalui atap kamar. Namun, saat sudah berada di dalam kamar, A melihat SA sudah tidak bernyawa dengan posisi terlentang dan kaki serta hidung terlilit lakban.
Niko mengatakan tidak ada luka lain si tubuh korban saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh petugas Inafis Polres Bandung. Hanya kaki dan hidung yang terlilit lakban, sedangkan tangannya tidak.
"Pintu kamar korban terkunci dari dalam, kunci juga masih menggantung. Tidak ada jendela rusak dan masih ada debu yang menggumpal di lantai kamar tapi tidak ada bekas telapak kaki orang yang masuk," ungkapnya.
Menurutnya, Satreskrim Polres Bandung masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif dari kejadian tersebut. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Moch. Toha, Kota Bandung, untuk diautopsi.
"Saya belum bisa menyimpulkan apakah ini bunuh diri atau pembunuhan. Kami akan menunggu hasil autopsi dulu, kalau ada luka dalam di tubuh korban, bisa jadi pembunuhan. Kita tunggu hasil autopsi saja," ungkapnya. Dirinya menambahkan selama ini di rumahnya SA tinggal bersama ibu, ayah tiri dan neneknya.
Ia menuturkan, tenga mendalami motif kejadian. Sebab, dari hasil analisa, tidak terdapat kerusakan pintu kamar maupun jendela yang memungkinkan ada orang lain masuk ke kamar tersebut.