REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Polri dan TNI akan memperketat pengamanan gedung parlemen menjelang rencana aksi unjuk rasa 25 November. "Info yang kami terima nanti pada 25 November akan ada aksi unjuk rasa,'' kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Senin, usai bertemu dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Namun ada upaya-upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuk ke dalam DPR dan berusaha 'menguasai DPR," katanya seperti dikutip Antara. Bila rencana tersebut bermaksud untuk menguasai DPR dan menggulingkan pemerintahan, katanya, maka hal tersebut termasuk perbuatan makar dan akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Sejumlah massa dari ormas Islam berencana melakukan aksi unjuk rasa pada 25 November dan aksi gelar sajadah dan doa pada 2 Desember 2016 untuk meminta Polri menahan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T. Purnama alias Ahok atas kasus penistaan agama.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Senin melakukan komunikasi melalui konferensi video dengan para kapolda dan pangdam di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk melakukan koordinasi terkait pengamanan menjelang aksi demonstrasi di Jakarta pada 25 November dan 2 Desember 2016.

Ikuti Whatsapp Channel Republika