Senin 21 Nov 2016 12:57 WIB

Waketum MUI Imbau Masyarakat Kedepankan Lobi dan Musyawarah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan agar masyarakat mengedepankan lobi dan musyawarah untuk menyelesaikan setiap persoalan. Termasuk kaitannya dengan rencana aksi pada 2 Desember mendatang.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan ikhtiar untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan tuntutan bisa dilakukan melalui saluran demokrasi lainnya. Ia menyontohkan penggunaan pendekatan lobi, musyawarah dengan para pihak pengambil kebijakan baik eksekutif maupun legislatif.

"Dan menyampaikan pernyataan pendapat melalui  pers dan media komunikasi lainnya," ujar  Zainut Tauhid, Senin (21/11). Menurut dia, cara-cara seperti di atas lebih efektif dan memberikan positif bagi pendidikan demokrasi bangsa Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI sepakat menggelar aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016. Aksi tersebut dilakukan karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka dugaan penistaan agama tidak ditahan oleh Mabes Polri. Tanggal 2 Desember diambil karena bertepatan dengan Jumat kubro dan Maulid Akbar.

GNPF MUI mengatakan aksi tersebut dilakukan dengan tetap menjaga kedamaian dan berjalan di koridor konstitusi. Adapun kegiatannya adalah shalat Jumat berjamaah di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin dengan posisi imam di Bundaran Hotel Indonesia. Setelah itu, dilaksanakan istighatsah, berzikir, dan doa untuk keselamatan negeri. Aksi ini diperkirakan diikuti oleh 67 ormas. Sementara, jumlah peserta aksi belum bisa diprediksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement