Ahad 20 Nov 2016 12:04 WIB

Gubernur Jabar Sebar Perdamaian Dunia dengan Angklung

Sejumlah pelajar memainkan angklung.
Sejumlah pelajar memainkan angklung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak 6.000 pelajar se-Jawa Barat yang bermain angklung di halaman Gedung Sate Bandung pada acara 'Angklung Day 2016' untuk menyebarkan perdamaian dunia dengan alat musik tradisional angklung.

"Insya Allah kita bertekad terus untuk melestarikan angklung, siapkan kita menyebarkan angklung ke dunia. Mari kita sebar perdamaian dunia dengan angklung," kata Ahmad Heryawan saat memberikan sambutan pada tersebut, Ahad (20/11). 

Aher mengajak, seluruh masyarakat Jabar untuk terus menerus memelihara dan menjaga angklung sebagai budaya asli Jabar yang sudah diakui sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO. "Mari kita membudayakan angklung, meskipun angklung ini milik dunia tapi masyarakat Jawa Barat harus menjadi yang paling depan melestarikan angklung di dunia," ujar dia. 

Dia juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada pelajar yang terdiri dari siswa taman kanak-kanak hingga SMA yang hadir pada acara tersebut. "Saya bangga kepada adik-adik yang ada di Gedung Sate hari ini sudah bertekad melestarikan angklung agar tidak punah dan mau memperingati hari angklung dengan kegiatan ini," kata dia. 

Sekitar 6.000 pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Jabar memainkan angklung bersama-sama di halaman Gedung Sate Bandung dalam rangkaian acara Hari Angklung, Minggu. 

Ribuan pelajar tersebut membawakan sejjumlah lagu tradisional dari berbagai nusantara hingga internasional dengan angklung seperti ost film Frozen "Let it go", "Peuyeum Bandung", "Yamko rambe Yambo" dan lain-lain. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Ida Hernida menjelaskan, Hari Angklung atau Angkling Day merupakan acara tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar yang ditujukan untuk meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap alat musik tradisional angklung. 

Kegiatan itu, kata dia, merupakan wujud nyata upaya masyarakat Jabar dalam memelihara dan mengembangkan seni angklung.  "Kita ketahui bersama, tahun 2010 Angklung ditetapkan oleh UNESCO, sebagai warisan budaya dunia. Ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan bagi kita sebagai warga Jabar bahwa seni angklung telah diakui oleh masyarakat dunia," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement