REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kasus pembunuhan seorang sopir taksi online di Tol Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/11) dipicu perselisihan dengan penumpang yang menolak membayar ongkos.
''Korban bernama Sama Saswata sempat dianiaya oleh pelaku bersama tiga rekannya di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolrestro Bekasi Kota, Kombes Polisi Umar Surya Fana, di Bekasi, Jumat.
Umar mengatakan kejadiannya berlangsung sekitar jam 01.00 WIB. Saat itu pelaku berinisial BR memesan taksi online Grab Car dari Jalan Aziman III, Bogor, menuju pusat perbelanjaan Tip Top Pondok Gede, Kota Bekasi.
"Pelaku memesan Grab Car mengunakan ponsel rekannya bernama RAH. Tak lama kemudian datang mobil korban bernomor polisi B 1162 UIG," katanya.
Setelah keduanya sampai di lokasi tujuan pada pukul 02.00 WIB, kata Umar, tersangka BR turun namun tidak mau membayar ongkos yang telah disepakati. "Terjadilah cekcok mulut. Korbanpun turun dari kendaraannya dan memaksa pelaku membayar ongkos perjalanan," katanya.
BR tetap menolak membayar ongkos hingga membuat korban emosi dan menarik kerah bajunya. ''Pelaku yang marah langsung memukul wajah korban bertubi-tubi. Saat itu pelaku sudah bertemu dengan tiga rekannya di lokasi kejadian," katanya.
Ketiga rekan pelaku BR yakni HE, JCS dan IK turut mengeroyok korban dengan memukul sejumlah bagian tubuh korban. Pelaku HE kemudian datang dan langsung menusuk korban menggunakan obeng kembang di bagian dada korban. "Saat ini ketiganya masih berstatus buron," katanya.
Usai menumbangkan korbannya, pelaku BR kemudian menelanjangi korban dan memasukannya ke bagian jok tengah mobil putih milik korban. Dikatakan Umar, penangkapan terhadap BR dilakukan dengan berkoordinasi bersama central komunikasi Grab Car untuk mencari pemesan terakhir kendaraan korban.
"Kami berhasil mendapatkan nomor ponsel pelaku BR yang terekam di jejak pemesanan kendaraan. Pelaku kami tangkap di Rawabugel, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (18/11) pukul 01.00 WIB," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika