REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno disarankan mengubah strategi kampanyenya. Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan selama ini pasangan tersebut terfokus bagaimana cara mengalahkan calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
"Strategi kerja mereka cenderung ke sana (kalahkan Ahok), bukan bagaimana cara memenangkan pertempuran pilgub," ujarnya kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
Menurut dia, hal itu terbukti dari sikap Anies yang hendak mencitrakan diri berbeda dari Ahok. Ray menyebut jika Anies tak mengubah strateginya, maka suara pemilih yang keluar dari Ahok tidak akan beralih ke Anies. Apalagi saat ini kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok masih terus bergulir.
"Orang-orang yang merasa dilecehkan (atas pernyataan Ahok) berpotensi memberi dukungan pada Anies seandainya dia tidak dalam kondisi antitesa-nya Pak Ahok," kata Ray.
Meski pilgub DKI tinggal tiga bulan lagi, namun Ray melihat strategi Anies-Sandi kurang pas. Anies harus berpikir bagaimana memenangkan Pilgub, bukan hanya sekadar mengalahkan Ahok. Malah, kata Ray, Anies seharusnya mulai 'merayu' pemilih Ahok agar beralih padanya.