Jumat 18 Nov 2016 09:37 WIB

Pasca-Ahok Tersangka, Relawan Jokowi: Saatnya Lanjutkan Nawacita

Presiden terpilih Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah relawan menghadiri syukuran kemenangan Jokowi-Jk di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/7)
Foto: Antara
Presiden terpilih Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah relawan menghadiri syukuran kemenangan Jokowi-Jk di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan pendukung Jokowi mengapresiasi keputusan Bareskrim Polri meningkatkan status kasus penistaan agama dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan, serta meningkatkan status Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka. Selain itu, hal ini juga membuktikan tak ada yang melakukan intervensi terhadap Polri dalam kasus tersebut.

"Dengan adanya penetapan ini sudah tidak ada lagi alasan untuk mempertanyakan sikap dan netralitas Presiden, clear sudah. Sekarang biarkan proses hukum berjalan sesuai prosedur yang ada, tugas kita sebagai masyarakat mengawal lembaga hukum dalam menjalankan proses tersebut," kata Relawan Jokowi, Panel Barus dalam keterangan pers, Jumat (18/11).

Ia melanjutkan, masyarakat sebaiknya mempercayakan kasus itu ke Polri, kejaksaan dan pengadilan sebagai lembaga penegak hukum. Masyarakat tinggal menunggu proses hukum yang berlaku. Panel melanjutkan, saat ini banyak energi bangsa tercurah dalam kasus ini, sebaiknya kita berikan juga energi kita untuk mendukung Presiden Jokowi dalam bekerja membangun kesejahteraan dan mewujudkan Nawacita demi kemajuan bangsa.

"Jangan kita paksa dan habiskan konsentrasi Presiden untuk mengurusi satu persoalan, sementara ada ribuan persoalan yang harus diselesaikan di negara ini. Rakyat yang akan rugi kalau bangsa ini tenggelam dalam isu ini," ujarnya.

Relawan Jokowi mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah untuk cepat menyelesaikan banyak pekerjaan infrasturuktur bagi rakyat seperti pembangunan tol trans sumatera, tol bocimi, tol trans jawa, pasar pasar yg sedang dibangun, waduk, irigasi, bandara, LRT, distribusi KIP dan KIS, pengembangan daerah wisata, pemerataan listrik, Tol Laut, pemberantasan maling ikan dilaut dan banyak lagi yang semuanya untuk rakyat.

"Ini waktunya, ini kesempatan kita untuk bangkit sebagai bangsa besar dengan pemimpin yang dicintai rakyatnya," ucapnya.

Panel juga mengajak kepada semua elemen bangsa untuk menjadikan kasus ini sebagai sebuah pelajaran sekaligus proses menguatkan kembali Persatuan Indonesia dalam keberagaman yang telah lama kita jaga.

"Mari kita cintai Indonesia dengan ikhlas dan kerja nyata yang bisa dinikmati rakyat banyak. Jangan kita koyak keberagaman NKRI yang sudah dijahit oleh para pejuang kemerdekaan terdahulu," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement