Kamis 17 Nov 2016 17:38 WIB

Warga Tolak Ahok, Megawati: Mereka Dibayar atau tidak Tahu Aturan

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) memberikan keterangan pers seusai melakukan rapat koordinasi menjelang pilkada serentak 2017 di kantor DPP PDIP, Jakart
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) memberikan keterangan pers seusai melakukan rapat koordinasi menjelang pilkada serentak 2017 di kantor DPP PDIP, Jakart

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan, Penolakan terhadap kampanye pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat berarti dua hal. "Mereka dibayar, atau tidak tahu aturan," ujarnya saat ditemui di Gedung DPP PDIP, Kamis (17/11).

Megawati mengatakan, sikap penolakan terhadap pasangan calon nomor urut 2 tersebut sudah merenggut hak pasangan calon untuk dipilih, walaupun Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka. "Masih punya hak untuk dipilih," katanya.

Megawati menegaskan, PDIP tetap akan mendukung Ahok-Djarot dan menghormati proses penegakan hukum atas Ahok.  "Negara Indonesia adalah negara hukum. Semua orang memiliki kedudukan yang sama dalam kedudukan hukum. PDIP melihat hal (proses hukum Ahok) tersebut sebagai proses penegakan hukum," ujarnya.

Baca juga,  Megawati Ingin Samakan Persepsi Soal Pilkada.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement