REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)yang juga pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok, Jawa Barat, KH Ahmad Hasyim Muzadi baru-baru ini mengunjungi hutan kota atau "City Forest" di Kaliurang Jember, Jawa Timur. Dalam kunjungan ke hutan kota itu, KH Hasyim menanam pohon manggis sebagai tanda perekat silaturahim yang bisa dikenang anak cucu di kemudian hari
Tokoh petani nasional asal Jember HM Arum Sabil menyebutkan, kunjungan ke City Forest Jember itu dilakukan setelah KH Hasyim menghadiri seminar nasional dengan tema "Refleksi kiprah dan perjuangan KHR Asad Syamsul Arifin dalam mempertahankan kemerdekaan RI" di Pondok Pesantren Nurul Qarnain Sukowono Jember, Ahad (13/11).
Sebelum menanam pohon, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berpesan kepada hadirin yang sebagian besar adalah generasi muda mengenai arti pentingnya menanam pohon atau penghijauan. "Tanamlah pohon yang bisa mendatangkan manfaat untuk makhluk di muka bumi ini selagi kamu mampu. Janganlah anak cucumu kamu warisi kerusakan di muka bumi ini," kata KH Hasyim.
Arum adalah penggagas dan pendiri City Forest Jember yang juga Ketua Umum Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dan salah satu pengurus pusat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Menurut Arum, KH Hasyim juga menjelaskan mengenai arti pentingnya sedekah atau amal Jariah. Sedekah jariah, ujarnya, memiliki banyak macamnya seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, dan menanam pohon.
"Menghijaukan lingkungan dengan pohon-pohon yang ditanam seseorang merupakan sedekah dan amal jariah bagi orang yang bersangkutan selama tanaman itu tumbuh atau berkembang serta memberi manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya," ujarnya.
Hadis Riwayat Bukhari dalam Kitab al-Muzaraah dan Muslim dalam Kitab al-Musaqah, menyebutkan bahwa Nabi bersabda, "Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya".
Dalam kaitan itu, KH Hasyim menekankan perlunya 'Revolusi Hijau'. "Dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun hendaknya kita tetap memiliki kebiasaan menanam benih atau bibit tanaman," kata KH Hasyim sebagaimana dituturkan Arum Sabil.
Menurut KH Hasyim, menanam pohon sangat penting supaya keseimbangan alam dapat terpelihara, semata-mata didasari iman kepada Allah SWT, cinta kepada Rasulullah SAW serta cinta terhadap ilmu dan hikmah.