REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Para petani di Desa Karangligar Kabupaten Karawang, Jawa Barat terpaksa menyelam di areal sawah yang terendam banjir saat melakukan panen padi di tengah kondisi banjir, Selasa (15/11). Mereka menyelam di sekitar areal sawahnya yang terendam air setinggi sekitar satu sampai 1,5 meter.
Secara bergantian, petani Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat itu turun ke areal sawahnya yang terendam banjir, untuk menyelamatkan tanaman padinya. Para petani memotong tanaman padi siap panen dan mengumpulkannya di sebuah rakit kecil. Tanaman padi hasil memanen itu selanjutnya dikumpulkan di jalan setapak yang kondisinya tidak terendam banjir.
"Ada sekitar delapan hektare lahan sawah saya yang terendam banjir," kata Saan, salah seorang petani Desa Karangligar, Karawang, Selasa.
Akibat peristiwa banjir yang sudah terjadi sejak Senin (14/11), Saan bersama petani lain di desanya berusaha menyelamatkan tanaman padi mereka, dengan melakukan panen di tengah kondisi banjir. Meski begitu, para petani yang areal sawahnya terendam banjir pesimistis hasil panen mereka bisa terjual ke tengkulak atau Bulog.
"Gabahnya pasti akan menghitam dan membusuk, jadi nanti akan sulit dijual," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Asip Suhendar menyatakan, ratusan hektare areal persawahan yang tersebar di berbagai daerah sekitar Karawang terendam banjir luapan sungai Cibeet dan Citarum. "Ada 133 hektare sawah yang terendam banjir, tersebar di Kecamatan Telukjambe Barat dan Telukjambe Timur," kata Asip.