Selasa 15 Nov 2016 10:07 WIB

Sejumlah Daerah di Sumsel Mulai Banjir

Seorang bocah membawa tabung gas melintasi banjir di kawasan Sekip Bendung, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/11).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Seorang bocah membawa tabung gas melintasi banjir di kawasan Sekip Bendung, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatra Selatan (Sumsek) mengimbau warga provinsi setempat agar mewaspadai banjir dan tanah longsor yang mulai melanda sejumlah daerah. Hal itu dikarenakan intensitas hujan akhir-akhir ini cukup tinggi.

"Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Muaraenim dalam dua hari ini diprediksi akan terus mengancam masyarakat di provinsi ini, sehingga semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purna di Palembang, Selasa (14/11).

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan sehingga bisa diminimalkan korban harta benda dan korban jiwa.

Begitu juga instansi terkait seperti Dinas Sosial, dia mengatakan, perlu menyiapkan stok bantuan bahan pangan dan sandang sehingga tidak terjadi permasalahan sosial berkepanjangan di lokasi bencana.

Dia menjelaskan sekarang ini intensitas curah hujan cukup tinggi hingga 400 milimeter. Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan banjir dan longsor. Guyuran hujan dengan intensitas curah hujan yang tergolong tinggi di wilayah provinsi memiliki 17 kabupaten dan kota itu, berpotensi terjadi pada sore dan malam hari.

Menghadapi musim hujan November 2016, selain daerah tersebut beberapa daerah yang cukup rawan bencana banjir, yakni Kota Palembang, Kabupaten Lahat, dan Musirawas, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin. Daerah yang tergolong rawan bencana longsor yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.

"Dengan meningkatkan kewaspadaan, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan tanah longsor itu tidak menjadi korban dampak negatif dari musim hujan itu atau paling tidak dapat meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda," kata Indra.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Sumsel Apriyadi mengatakan melihat kondisi cuaca pada bulan ini terjadi peningkatan curah hujan, pihaknya meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan bantuan tanggap darurat. Yakni berupa bahan makanan dan peralatan pendukung guna membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Untuk membantu masyarakat jika terjadi suatu bencana, selaku koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), pihaknya siap memfasilitasi 800 sukarelawan Tagana turun ke lokasi bencana. "Guna membantu dan menyelamatkan masyarakat yang ada di provinsi ini," kata Apriyadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement