REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi berharap mendapatkan bantuan alat berat untuk menangani bencana alam. Pasalnya, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum memiliki peralatan atau sarana tersebut.
"Bupati sebagai perwakilan warga telah menyampaikan permintaannya untuk mendapatkan bantuan alat berat," kata anggota Komisi VIII DPR, Desy Ratnasari kepada wartawan di Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi Senin (14/11). Permohonan tersebut nantinya akan disampaikan kepada pemerintah pusat khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Harapannya ujar Desy, permohonan dari warga tersebut dapat dialokasikan oleh pemerintah pusat. Menurut dia, permintaan dari pemkab tersebut berasal dari pemetaaan bencana dan kebutuhan peralatan untuk menangani bencana.
Sebelumnya, kata Desy, BNPB juga telah memberikan bantuan peralatan early warning system bencana tsunami dan longsor. "Peralatan sistem peringatan dini ini sudah dioperasikan di Sukabumi," imbuh dia yang berasal dari Dapil Kabupaten/Kota Sukabumi.
Selain menyediakan peralatan lanjut Desy, warga juga harus memiliki kesadaran tentang daerah tempat tinggalnya terutama pemetaan kebencanaan. Hal ini untuk membentuk adanya warga tanggap bencana dalam rangka menekan munculnya korban jiwa dan kerugian materil akibat bencana.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, pemkab sangat berharap adanya bantuan alat berat dari pemerintah pusat. "Minimal ada tujuh unit alat berat di bawah BPBD," kata dia.
Nantinya kata Marwan, ke enam alat berat tersebut akan ditempatkan di lokasi yang rawan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana longsor maka alat berat tersebut bisa langsung dikerahkan ke lokasi bencana.
Saat ini terang Marwan, BPBD masih mengandalkan bantuan alat berat dari instansi lain. Padahal, dalam satu hari terkadang ada sejumlah bencana yang memerlukan penanganan dalam waktu cepat.