Senin 14 Nov 2016 15:46 WIB

Ancaman Peledakan, Polisi tak Temukan Bom di Gereja Gembala Baik

Rep: christiyaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
bom gereja (ilustrasi)
Foto: Antara/Amirulloh
bom gereja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Gereja Katolik Gembala Baik di Kota Batu menerima ancaman bom, Senin (14/11) pagi. Puluhan personil dari Polresta Batu, tim penjinak bahan peledak (jihandak) Brimob Ampeldento, dan K-9 (anjing pelacak) tiba di lokasi tak lama setelah ancaman diterima. Namun setelah menyisir seluruh lingkungan gereja selama tiga jam, tidak ditemukan benda mencurigakan yang diduga bom.

Kapolresta Batu AKBP Leonardus Simarmata mengungkapkan kronologi kejadian. Sekretariat paroki pasturan menerima telepon ancaman bom sekitar pukul 08.30. Dalam percakapannya dengan satpam, sang penelepon mengancam akan meledakkan gereja. "Setelah itu ia memekikkan takbir tiga kali," terang Leo pada Senin (14/11) usai melakukan penyisiran gereja.

Karena khawatir adanya ancaman bom, pihak gereja langsung menelepon Polsek Batu yang kemudian diteruskan ke Polresta Batu. Namun setelah dilakukan sterilisasi dan penyisiran hasilnya nihil. "Peningkatan keamanan sudah dilakukan polisi sejak beberapa waktu terakhir jelang pilkada," imbuhnya.

Menurut keterangan saksi, suara di seberang telepon mirip dengan suara wanita. Polisi masih terus mendalami keterangan dari para saksi dan melacak identitas penelepon yang masih misterius dengan menggandeng PT Telkom.

Menyikapi kejadian ini, kepolisian menganjurkan agar gereja menerapkan one way system alias akses satu pintu. Sehingga, siapapun yang keluar masuk gereja dapat terpantau. "One way system tidak hanya diterapkan di sini saja, tapi sebaiknya di seluruh tempat ibadah segala agama di Kota Batu," pungkas Leo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement