Senin 14 Nov 2016 07:01 WIB

Sering Ditolak Warga, Ahok-Djarot Dirikan Balai Rakyat

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).
Foto: Twitter.com
Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sering mendapatkan penolakan saat melakukan blusukan kampanye, pasangan urut nomor dua, Basuki Tjahja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat (Ahok -Djarot) menjadikan Balai Rakyat sebagai tempat menyalurkan aspirasi masyarakat. Mulai hari ini,  Senin (14/11) mereka akan menemui warga dan pendukungnya di Balai Rakyat, Rumah Lembang, Jakarta Pusat setiap Senin-Jumat mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.

“Pasangan ini diagendakan tetap menerima silaturahmi warga DKI Jakarta untuk mengadukan berbagai persoalan pembangunan Jakarta seperti yang biasa dilakukan Pak Ahok pada saat beliau aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota,” papar Sekretaris Tim Sukses Pemenangan Ahok -Djarot, Ace Hasan Syadzily.

Ace melanjutkan, sebagai pejawat yang sedang berkampanye, Ahok tidak dalam kapasitas lagi sebagai Gubernur DKI yang menampung masalah dan memberikan solusi bagi warga Jakarta seperti kebiasaannya di Balai Kota.

"Saat ini Pak Ahok hanya menampung dan mencatat semua keluhan dan keinginan warga. Setelah cuti Pak Ahok selesai, nanti akan dia lihat, mana saja yang bisa segera dicarikan solusinya. Diharapkan dibukanya Balai Rakyat di Rumah Lembang akan dapat menjawab kerinduan warga DKI untuk berjumpa dengan calon gubernur yang didukungnya," jelasnya.

Saat masih menjadi Gubernur DKI aktif, setiap pagi Ahok sebelum berkutat dengan pekerjaan dan dokumen yang menanti di meja kerjanya, dia selalu menemui warga yang menunggunya di pendopo Balai Kota Jakarta. Saat di Balaikota, puluhan warga berjejer ingin mengadu berbagai persoalan pembangunan, soal kemasyarakatan, meminta tolong urusan pribadi hingga sekadar ingin berfoto bersama Ahok. Menurut Ahok, dengan bertemu langsung dia dapat mengetahui masalah yang menimpa warganya. Ahok dalam kesempatan di Balai Rakyat menyediakan waktu dua jam untuk melayani keluhan warga dan menampungnya.

"Walau Pak Ahok cuti, tapi Februari tahun depan dia kembali menjadi pelayan warga DKI. Jadi Pak Ahok harus serap aspirasi warga. Kasihan warga kalau mau mendukung Pak Ahok, atau mau mengadu masalahnya, tapi susah ketemu Pak Ahok yang cuti dan melakukan kampanye ke seluruh pelosok DKI," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement