Ahad 13 Nov 2016 16:40 WIB

Banjir pun Sempat Genangi RS Mata Cicendo

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Awan mendung masih menggelayut di atas Kota Bandung. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Awan mendung masih menggelayut di atas Kota Bandung. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan badai melanda Kota Bandung. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa kawasan dan banjir menggenangi sejumlah ruas jalan utama serta fasilitas publik. Bahkan, Rumah Sakit Mata Cicendo, di Jalan Cicendo pun tak luput dari banjir.

Guyuran hujan deras disertai angin kencang dan gelegar petir berlangsung di Kota Bandung sejak pukul 12.00 WIB, Ahad (13/116). Gunardi Hadis, pemilik akun Twitter @goenardi, menginformasikan situasi banjir yang menerjang rumah sakit tersebut. "Banjir masuk RS mata Cicendo," ujar @goenardi sekitar pukul 13.00 WIB.

Goenardi juga, membagikan satu foto suasana lorong RS Cicendo terendam air. Tampak sejumlah orang mengamati lantai yang tergenang. Bagian lain, seorang lelaki tengah menyapu banjir setinggi mata kaki orang dewasa.

Pihak RS Mata Cicendo, membenarkan limpasan air merangsek ke area dalam tempat tersebut. Menurut salah satu pegawai RS Cicendo yang enggan disebutkan namanya, RS Cicendo sempat kebanjiran waktu hujan besar. Namun, saat ini, sudah ditanggulangi,  seteril, dan sudah beres.

"Genangan itu  di ruang kelas tiga, tapi enggak terlalu tinggi hanya semata kaki saja. Karena RS Cicendo ini kan posisinya berada di bawah jalan, itu air dari jalan," kata petugas yang sedang piket di RS Cicendo itu. Namun, dia mengatakan, banjir tak terlalu mengganggu pelayanan.

Republika pun, berusaha mengkonfirmasi Humas RS Cicendo yang memiliki kewenangan untuk memberikan informasi ke media melalui telepon seluler. Namun, hingga saat ini, Humas RS Cicendo belum bisa dihubungi.

Hingga saat ini pukul 16.00 WIB, hujan masih mengguyur sebagian wilayah di Kota Bandung. Sejumlah ruas jalan pun, mengalami kemacetan akibat banjir di beberapa titik Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement