REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menganggap konsolidasi yang dilakukan Prwsiden Joko Widodo adalah perbuatan yang baik. Namun demikian, Fadli berharap agar presiden tidak memberikan sinyal-sinyal yang salah saat melakukan konsolidasi tersebut.
"Presiden jangan mengirim sinyal yang salah. Misalnya datang ke tentara, polisi, itu bagus, bagus sekali. Tapi nggak usah dikomentari, siap ini digerakkan dalam darurat," kata Fadli di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (12/11).
Menurut Fadli, sangat berbahaya ketika Presiden memberikan sinyal yang salah dan menimbulkan perspektif berbeda. Sebab, bisa saja diartikan, kesiapan tentara tersebut adalah untuk memghadapi rakyat saat menyampaikan aspirasinya.
"Maksudnya apa? Masa tentara disuruh melawan rakyat, kan mereka itu anak kandung rakyat," tutur Fadli.
Fadli melanjutkan, jika Presiden ingin memberikan ucapan selamat dan terimakasih kepada tentara dan polisi, maka baiknya filakukan sewajarnya. "Kalau mau berikan ucapan selamat, inspeksi dan mengucapkan terima kasih, ya dilakukan saja, dengan tidak perlu show force," ucap Fadli.
Setelah digelarnya aksi 4 November 2016, Presiden Jokowi terus melakukan konsolidasi. Jokowi diantaranya berkonsolidasi dengan menemui TNI, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, Polri, hingga Muhammadiyah. Konsolidasi tersebut dimaksudkan agar situasi di negeri ini tetap kondusif.