Jumat 11 Nov 2016 19:04 WIB

Ray: Turunnya Elektabilitas Ahok tak Berdampak Kenaikan ke Anies dan Agus

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti memandang hasil survei LSI terbaru yang menyebut elektabilitas Ahok terus turun akibat kasus dugaan penistaan agama, tidak berdampak signifikan. Menurutnya, turunnya elektabilitas pejawat ternyata tidak lantas beralih ke cagub lain Agus-Sylvi atau Anies-Sandi.

"Rilis hasil survei LSI Novembr 2016 memang menarik untuk dibaca. Elektabilitas Ahok memang turun. Bahkan sekarang di bawah 30 persen. Faktor utamanya adalah dugaan adanya penistaan agama yang dilontarkan padanya. Ahok memang melorot, tapi uniknya suara Anies dan Agus tak bertambah signifikan," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (11/11).

Ray mengatakan angka penurunan elektabilitas Ahok dari survei LSI terbaru memang mencengangkan. Hampir mencapai 6 persen. Sesuatu yang sangat drastis. Menurutnya, kasus dugaan penistaan Alquran inilah satu-satunya yang terlihat sebagai faktor penurunan elektabilitasnya.

Artinya, dalam hal lain, figur Ahok tak ada masalah bagi pemilih Jakarta. "Bahkan boleh disebut, jika tak ada masalah dugaan penistaan, elektabilitas Ahok akan sangat sulit ditandingi oleh dua pasangan lain," ujarnya. 

Pantauannya, pasangan Anies-Sandi atau Agus-Syilvi justru yang saling berpindah. Bila sebelumnya dalam survei LSI (Oktober) Anies di atas Agus dengan selisih 2 persen, maka sekarang pemilih Anies berpindah ke Agus sekitar 1 persen. "Artinya Anies kehilangan suara 1 persen," terang Ray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement