Jumat 11 Nov 2016 16:07 WIB

8 Kecamatan Banjir dan Longsor, Sukabumi Darurat Bencana

Rep: Riga Iman/ Red: Ilham
Banjir di Sukabumi
Foto: Antara
Banjir di Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana banjir dan longsor. Dampaknya, ribuan rumah warga mengalami kerusakan dari berat, sedang, dan ringan. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/11).

"Ada delapan kecamatan yang dilanda bencana banjir maupun longsor,’’ kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi selaku ex-officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri kepada wartawan selepas rakor bencana.

Ke delapan kecamatan itu adalah Cidolog, Sagaranten, Kalibunder, Cibitung, Ciemas, Tegalbuleud, Ciracap, dan Curug Kembar. Dari delapan kecamatan tersebut, yang paling parah diterjang bencana adalah Kecamatan Cidolog dan Cibitung.

Data Kecamatan Cidolog menyebutkan, bencana banjir bandang terjadi di lima desa pada Rabu (9/11), yakni Cidolog, Mekarjaya, Cipamingkis, Tegallega, dan Cikarang. Total kerusakan rumah sebanyak 1.029 unit. Rinciannya, sebanyak 156 unit rusak berat, 160 unit rusak sedang, dan 645 unit rusak ringan serta terdampak 68 unit.

Untuk menghadapi bencana ini, kata Iyos, pemkab telah menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di delapan kecamatan. Penetapan status ini diberlakukan selama sepekan mulai 11 November 2016. Iyos mengatakan, pemkab juga membuka posko bencana dan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Khususnya dalam penyediaan pangan yang disiapkan Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan Dinas Sosial (Dinsos). Pasalnya, jumlah warga yang menjadi korban bencana mencapai ribuan orang. Bantuan pasokan air bersih juga disalurkan PDAM Sukabumi.

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menambahhkan, pernyataan darurat bencana dilakukan untuk mempercepat penanganan. "Sebelumnya pun pemkab telah melakukan evakuasi dan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,’’ kata dia.

Diakui Adjo, jumlah kerusakan yang diakibatkan bencana alam kali ini cukup besar. Bencana tidak hanya merusak rumah melainkan kendaraan, peternakan ayam, areal pertanian hingga kolam ikan milik warga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement