Jumat 11 Nov 2016 16:04 WIB

Volume Waduk di Hulu Citarum Meningkat, Warga Karawang Panik

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Ketinggian Sungai Citarum dengan jalan dan pemukiman sudah sama di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (31/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketinggian Sungai Citarum dengan jalan dan pemukiman sudah sama di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum, Kabupaten Karawang, panik menyusul surat pemberitahuan dari pengelola Waduk Saguling terkait dengan peningkatan volume waduk. Warga khawatir banjir akan melanda.

Ospida Batubara (46 tahun), warga Perumahan Karaba Indah, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Barat, mengatakan, surat pemberitahuan sudah beredar luas melalui media sosial. Dengan adanya pemberitahuan ini, masyarakat jadi waspada. Bahkan, sebagian sudah ada yang panik.

"Kami takut, banjir parah seperti (tahun) 2010 silam akan terulang lagi sekarang ini," ujar Opsida, kepada Republika.co.id, Jumat (11/10).  

Pasalnya, Perumahan Karaba Indah ini berjarak sangat dekat dengan Citarum. Sekitar 20 meter dari sungai terbesar di Karawang itu. Karenanya, jika volume Citarum meningkat, warga sudah waspada.

Untuk antisipasi terjadinya banjir kiriman, lanjut Ospida, sejumlah warga sudah melakukan serangkaian persiapan. Seperti membereskan barang-barang agar dapat mudah dipindah ke tempat yang lebih tinggi.

Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asip Suhendar, mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BBWSC, PJT II Jatiluhur dan BKSDA. Koordinasi ini terkait dengan kenaikan Citarum. Saat ini, volume Citarum ada peningkatan 50 persen di atas normal. Tetapi, peningkatan ini akibat derasnya hujan yang sering terjadi di wilayah ini.

"Yang kita waspadai justru kiriman air dari hulu Citarum. Sebab, banjir Karawang biasanya dikarenakan air kiriman," ujar Asip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement