REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekitar 40 persen dari penderita Diabetes mellitus (DM) yang disurvei di Puskesmas di Yogyakarta menderita Retinopati Diabetika (RD) atau penyakit mata yang diakibatkan oleh diabetes. Sekitar 25 persen di antaranya sudah dalam tahap berat dan terancam mengalami kebutaan.
‘’Padahal hal itu sifatnya permanen. Ini menyedihkan bagi kami,’’ kata Spesialis Penyakit Mata Divisi Opthamologi di RSUP Dr Sardjito Bayu Sasongko dalam jumpa pers dalam rangka Peringatan Hari Diabetes Sedunia, di Ruang Pertemuan Poliklinik Mata di RSUP Dr Sardjito, Jum’at (11/11).
Dia mengungkapkan usia awal penderita DM umumnya sekitar 40-50 tahun dan ini merupakan usia produktif. Sekitar 80 pesen penderita DM adalah usia produktif.
Sehingga kalau terjadi komplikasi dengan RD bisa pensiun dini. Biasanya, kata dia menambahan, RD ini mengakibatkan komplikasi lain seperti ulkus dan gagal ginjal.
Selanjutnya Kepala Divisi Opthamologi Komunitas RSUP Dr Sardjito/FK UGM, Prof Suhardjo, menjelaskan RD adalah komplikasi DM pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan akibat kekeruhan lensa atau katarak, maupun kerusakan selaput saraf mata yang bersifat permanen.
Komplikasi ini muncul pada penderita DM yang sudah lama atau dapat lebih cepat pada penderita DM dengan kadar gula darah, tekanan darah dan kolesterol . Sebagian besar penderita RD pada tahap awal tidak mengalami gangguan penglihatan, sehingga tidak merasa perlu untuk memeriksakan mata. Padahal saat penderita RD sudah mengalami keluhan gangguan penglihatan dan datang ke dokter, kemungkinan besar penglihatan sudah sulit dipulihkan, kata dia.