Jumat 11 Nov 2016 13:37 WIB

Sungai Cijalu Meluber, Ratusan Rumah Warga Terendam

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Ratusan warga Desa Pahonjean dan Mulyadadi Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, pada Kamis (10/11) malam, terpaksa mengungsi ke beberapa lokasi pengungsian. Itu akibat meluapnya aliran air sungai Cijalu yang kemudian meluber menggenangi rumah-rumah mereka.

''Ada lebih dari 900 rumah warga di Desa Pahonjean dan Mulyadadi yang terendam banjir. Sebagian penghuni rumah-rumah yang terendam banjir tersebut terpaksa mengungsi, karena genangan air di rumah mereka cukup tinggi,'' jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, Jumat (11/11).

Berdasarkan laporan dia terima, air dari luapan Sungai Cijalu mulai meluber pada pukul 20.30 WIB. Air tersebut kemudian menggenangi rumah-rumah warga, sebagian terendam hingga lebih dari 1 meter. Malam itu juga, ratusan warga diungsikan ke beberapa lokasi pengungsian yang tak terendam banjir.

''Melubernya air sungai Cijalu, bukan karena ada tanggul yang jebol. Melainkan karena tanggul yang ada kurang tinggi, sehingga saat Sungai Cijalu meluap, permukaan airnya melebihi ketinggian tanggul hingga meluber ke rumah-rumah warga,'' katanya.

Namun pada Jumat (11/11) pagi, Catur menyebutkan, aliran air sungai Cijalu sudah kembali normal. ''Sebenarnya air sudah mulai surut sejak pukul 01.30, setelah hujan deras yang sebelumnya melanda kawasan itu juga reda. Bahkan banjir yang sebelumnya menggenangi wilayah pemukiman, juga sudah mulai surut,'' katanya.

Menurutnya, saat ini hanya tinggal beberapa warga yang masih tinggal di pemukiman, karena rumahnya masih terendam air cukup tinggi. ''Namun sebagian besar, sudah pulang kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih,'' katanya.

Sementara Kepala BPBD UPT Wilayah Majenang, Edy Sapto Priyono, menyebutkan meluapnya aliran air Sungai Cijalu terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 17.30. ''Tanggul sungai yang kurang tinggi, menyebabkan luapan air tidak bisa lagi ditampung pada badan sungai,'' katanya.

Mengenai jumlah warga yang terdampak, Edy menyebutkan, seluruhnya mencapai 3.438 jiwa. Namun dia menyebutkan, saat ini sudah banyak warga yang sebelumnya tinggal di pengungsian, telah pulang kembali ke rumahnya untuk membersihkan rumah mereka dari lumpur.

Untuk membantu warga, Edy juga menyatakan, BPBD Cilacap sudah menyalurkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan pada warga terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement