REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terjangan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung saat hujan deras akan berpengaruh terhadap citra pariwisata Kota Kembang yang juga dikenal dengan kemacetannya.
"Jelas banjir, meski hanya terjadi di beberapa titik di Kota Bandung akan berpengaruh terhadap citra pariwisata di sini," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar di Bandung, Rabu (9/11).
Sejumlah daerah kerap digenangi banjir antara lain Jalan Pasteur, kawasan Pagarsih, Gedebage dan Astaanyar Kota Bandung. Kendati tidak semua titik itu lokasi atau jalur pariwisata Kota Kembang, namun menurut Herman banjir itu tetap berpengaruh terhadap para wisatawan.
"Hujan memang faktor alam, dan itu jelas berpengaruh pada aktifitas wisata, imbasnya pada tingkat hunian hotel dan kunjungan rumah makan serta restoran," katanya.
Selain itu, banjir yang kerap melanda Jalan Pasteur Kota Bandung yang merupakan jalur utama masuk Kota Bandung dari pintu tol Pasteur sangat berpengaruh bagi para wisatawan.
Kendati masih ada beberapa pintu masuk ke Kota Bandung, namun jalur Pasteur itu tetap menjadi jalur favorit para wisatawan dari Jabodetabek untuk masuk ke jalur Jembatan Paspati yang langsung menembus ke jantung Kota Kembang itu.
"Solusinya pemerintah daerah perlu melakukan percepatan penanganan kawasan, terutama saluran-saluran air. Jangan sampai banjir menjadi image yang melekat di Kota Bandung," kata Herman.
Ia pribadi mengaku kerap menerima telepon atau pesan singkat yang isinya menanyakan kondisi banjir di Kota Bandung. "Saya kerap dihubungi oleh rekanan yang menanyakan banjir, terutama di Jalan Pasteur. Padahal kan masuk ke Bandung tak hanya satu jalan saja, banyak jalur yang bisa dilalui untuk masuk ke Kota Bandung ini," kata Herman Muchtar menambahkan.