Rabu 09 Nov 2016 09:39 WIB

Angka Harapan Hidup Warga Jabar Meningkat Jadi 72 Tahun

Ilustrasi - Lansia.
Foto: millenniumpost.in
Ilustrasi - Lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat menyatakan rata-rata angka harapan hidup warga Jabar mengalami peningkatan dari 69 menjadi 72 tahun.

"Pada tahun 2008 itu, rata-rata angka harapan hidup warga Jawa Barat itu di angka 69 tahun dan sekarang di 72 tahun. Peningkatannya lumayan jauh," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jawa Barat Dewi Sartika di Bandung, Rabu (9/11).

Ia menuturkan peningkatan rata-rata angka harapan hidup warga Jawa Barat salah satunya karena semakin membaiknya program-program kesehatan yang dicanangkan oleh Pemprov Jawa Barat.

"Kita ketahui bersama bahwa beberapa tahun ini Pemprov Jawa Barat getol membuat program-program seperti pembangunan sanitasi, PHBS, pembangunan sekitar 50 ribu posyandu, dan lain-lain," ujarnya.

Dengan meningkatnya angka harapan hidup warga Jawa Barat, kata dia, maka pemerintah daerah harus merespons atau mempersiapkan faktor-faktor penunjang bagi warga usia lanjut.

"Ada satu kabupaten/kota yang usia lanjutnya cukup tinggi sehingga kalau dulu kita memikirkan kabupaten/kota ramah anak maka sekarang harus dipikirkan kota atau kabupaten ramah lansia seperti di pasar-pasar harus ada fasilitas pendukung untuk mereka," jelasnya.

Pihaknya berharap ke depannya pemda bisa lebih memikirkan langkah antisipasi lainnya terkait dengan meningkatnya angka harapan hidup warga Jawa Barat.

"Seperti pendapatan kita harus semakin bagus, karena lansia kan sudah tidak bisa bekerja optimal lagi. Untuk itu harus disiapkan sektor pendidikan dan 'skill' yang bagus karena beban hidup sebuah keluarga itu nantinya bukan anak istri tapi ada orang tua juga" jelasnya lagi.

Ia mengatakan angka harapan hidup juga menjadi salah satu indikator panjang usia hidup untuk kaum perempuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement