Rabu 09 Nov 2016 00:03 WIB

Panglima: Saya Lebih Memilih Jadi Tumbal daripada Jadi Presiden

Rep: Lintar Satria/ Red: Didi Purwadi
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ia lebih memilih menjadi tumbal Bhineka Tunggal Ika daripada menjadi presiden. Gatot mengatakan Presiden Joko Widodo sebagai panglima tertinggi adalah atasannya dan Gatot sudah bersumpah untuk taat pada atasan.

"Saya lebih memilih menjadi tumbal menjaga Bhineka Tunggal Ika dibandingkan menjadi presiden," kata Gatot dalam acara Indonesia Lawyer Club di salah satu stasiun televisi nasional, Jakarta, Selasa (8/11).

Saat itu ia ditanya oleh pembawa acara Karni Ilyas tentang banyak orang yang melihat Gatot cocok sebagai presiden. Gatot hanya tersenyum, lalu ia menceritakan peristiwa 34 tahun lalu saat ia disumpah sebagai prajurit.

"15 Maret 1982 saya bersumpah di atas Alquran, Pak Karni. Saya bersumpah setia pada Pancasila dan Undang-undang 1945 dan taat kepada atasan," kata Gatot.

Gatot mengatakan Presiden Joko Widodo sebagai panglima tertinggi sudah memerintahkan TNI untuk menjaga kebinekaan. Serta menjadi garda terdepan menghadapi ganggunan kesatuan bangsa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement