REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi telah terjadi gempa bumi tektonik pada Selasa (8/11) pukul 04.31 WIB yang mengguncang wilayah Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, gempa tersebut berkekuatan 5,8 skala richter. Sistem deteksi otomatis BMKG bahkan sempat mengeluarkan angka 6 skala richter.
Pusat gempa terletak pada koordinat 8,10 lintang selatan (LS) dan 104,82 bujur timur (BT). Tepatnya di laut pada jarak sekitar 195 kilometer arah barat daya Ujung Kulon, Banten, dengan kedalaman 35 kilometer.
Dia melanjutkan, guncangan dirasakan di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Misalnya, Anyer, Labuhan, Serang, Tangerang, dan Malingping. Kemudian, Sukabumi, Bandung, Jakarta, Tanggamus, dan Bandar Lampung. Hasil analisis BMKG, dampak gempa bumi itu berupa guncangan lemah, yakni pada skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
“Di daerah tersebut gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang yang sudah bangun tidur. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai akibat dampak gempa bumi,” kata Daryono dalam rilis resmi BMKG, Selasa (8/11) pagi.
“Patut disyukuri bahwa, meskipun gempa bumi ini terjadi di zona megathrust, karena kekuatannya relatif kecil dengan pergerakan sesar mendatar, maka sistem BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami,” jelasnya.
Hingga pagi ini, belum terjadi gempa bumi susulan. Dia mengimbau, masyarakat pesisir selatan Jawa Barat, Banten, dan Lampung agar tetap tenang lantaran gempa ini tidak berpotensi tsunami.