Ahad 06 Nov 2016 13:55 WIB

Destinasi Bacaan Islami Terbesar Siap Hadir Lagi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016. (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk ke 16 kali, Islamic Book Fair (IBF) siap digelar kembali di Jakarta. Dengan rata-rata pengunjung 400 ribu orang tiap gelaran, IBF 16 akan hadir berbeda.

Ketua Bidang Promosi dan Publikasi IBF ke 16, Dedi S Mardi menjelaskan, tema yang akan diusung pada IBF ke 16 pada 2017 adalah 'Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam'. Sebab bila umat cinta buku, akan tumbuh generasi unggul. Penyelenggaraan IBF 3-7 Mei 2017 atau tiga pekan sebelum Ramadhan 1438 Hijriyah akan jadi yang pertama kali digelar di Jakarta Convention Center (JCC).

"Keinginan itu sudah ada sejak lama. Dengan pindah ke JCC, kami harap antusiasme peserta pameran dan pengunjung tetap tinggi," ungkap Dedi saat berkunjung ke Kantor Republika bersama panitia pelaksana IBF ke 16 baru-baru ini.

Dengan pengunjung rata-rata 400 ribu orang dalam sekali gelaran IBF selama 10 hari yang mengalahkan gelaran sekelas Frankfurt Book Fair di Jerman yang dihadiri sekitar 270 ribu orang, ketidakcukupan Istora untuk menampung pengunjung, merupakan hal niscaya. "IKAPI DKI Jakarta saja tetap memaksakan pelaksanaan IBF di Istora, tapi harus memasang beberapa tenda besar. Belum lagi hal lain seperti listrik yang terpusat. Dengan tidak memungkinkan lagi menggunakan Istora, maka IBF pindah ke JCC," ujar Dedi.

Penyenggara IBF sendiri tetap mengundang pengunjung setia dan pengunjung baru untuk hadir ke IBF 2017 mendatang. Optimalisasi sosialisasi juga akan dilakukan melalui media sosial. "Panitia sedang membuat aplikasi IBF yang nanti bisa diunduh gratis," kata Dedi.

Pra event pun tetap ada, meski tidak akan langsung ditangani oleh panitia. Sosialisasi ke 500 pesantren dan sekolah-sekolah di Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) juga tak luput. Anak-anak dhuafa juga akan diundang untuk ikut serta dalam IBF. Begitu pula anak-anak muda dan kelas menengah yang selama ini belum tergarap baik, panitia harap bisa terlibat di IBF 2017.

"Promosi kami saat ini tetap diteruskan. Yang sebelumnya tetap digarap, tapi ada beberapa yang berkaitan dengan pra-event, hanya tidak datang ke kampus. Metode lama tetap dilakukan. Termasuk bagaimana menyiasati jika yang datang amat besar," ujarnya.

Pada 9 November mendatang, akan ada peluncuran IBF di kalangan penerbit buku dan Alquran. Rencananya, akan ada 448 stan IBF di JCC yang dibagi dalam tiga area yakni Makkah, Arafah, dan Madinah. Dua pertiga area akan diperuntukkan bagi produk buku dan Alquran sementara sisanya untuk produk lain.

Meski jadi lebih pendek, dari 10 menjadi lima hari, panitia minta peserta IBF tidak khawatir karena kali ini panitia IBF berupaya menghadirkan pengunjung seperti IBF sebelumnya dan pengunjung baru di spektrum yang selama ini belum tersentuh maksimal. Bila pengunjung membludak, penyelenggara IBF siap menambah tempat.

Ada beberapa hal baru yang rencananya akan dilakukan dalam IBF 2017. Pertama, rencananya akan ada biaya masuk bagi pengunjung sebesar Rp 5.000. "Tapi ini akan didaur ulang dalam bentuk fasilitas kepada bagi pengunjung," kata Dedi.

Biaya stan bagi peserta pameran juga akan naik meski panitia pun tak akan menaikkan biaya secara drastis. Belum lagi hari penjualan yang biasanya ramai pada Jumat dan Sabtu. Dalam 10 hari gelaran IBF sebelumnya, ada dua kali Jumat-Sabtu yang ditemui peserta pameran, namun di IBF 2017 hanya ada satu kali. "Karena itu kami sangat berharap pertolongan Allah SWT," kata Dedi.

IBF sendiri telah digelar sejak 2001 oleh IKAPI DKI Jakarta. Buku-buku yang dihadirkan di IBF sangat variatif, mulai dari buku bacaan anak-anak, buku referensi, novel, hingga Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement