REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial Twitter sedang diramaikan dengan pembahasan terkait kepemimpinan Presiden Joko Widodo hingga sikapnya yang menyatakan demontrasi ditunggangi aktor politik. Pembahasan ini kemudian melibatkan dua tokoh politik Fahri Hamzah dan Budiman Sudjatmiko.
Berawal dari pertanyaan akun @rennowhitelion yang mention akun Budiman soal petisi tentang Fadli Zon. "@kemalarsjad @budimandjatmiko petisi-nya untuk Jokowi saja, biar cepet lengser. Jokowi tidak sigap dalam menyikapi demo 411," tulis Renno.
Budiman Sudjatmiko pun menjawab bahwa presiden yang harus dijatuhkan hanya presiden otoriter. "Menjatuhkan presiden otoriter (yang keji pada lawan-lawannya) adalah prestasi pada zamannya. Mengulanginya pada presiden yang dipilih secara bebas itu pemalsuan," tulis Politikus PDI Perjuangan itu.
Fahri Hamzah pun menyamber dengan menggantung pertanyaan terkait presiden yang sedang berkuasa saat ini. "Santai saja Bro... Kau tahu kenapa tiran kita jatuhkan. Karena dia kuat... yang ini?" tulis politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Mengalahkan presiden lawanmu di era demokrasi butuh kecerdasan di pemilu, menjatuhkan presiden tiran butuh nyali. Tiap era butuh syarat beda," Budiman.
"Setiap era memerlukan keduanya..." Fahri.
"Saya harap @fahrihamzah jadi salah 1 pemimpin politik konservatif suatu saat sebagai kompetitor untuk liberal & progresif. Bagus untuk demokrasi," Budiman.
"Aku harap Bro lebih berani tampil meski melawan kejumudan segelintir pimpinan partai sendiri seperti aku..#MerdekaBrow!" Fahri.