Sabtu 05 Nov 2016 00:06 WIB

Massa Aksi Kecewa dengan Penegakan Hukum

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ilham
Umat muslim melakukan aksi demonstrasi didepan istana negara, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat muslim melakukan aksi demonstrasi didepan istana negara, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan yang terjadi setelah aksi damai Bela Islam, telah menjatuhkan banyak korban luka. Sebanyak lebih dari 50 orang dibawa ke RS Budi Kemuliaan yang berada tepat di sebelah Bank Indonesia.

Di samping adanya kericuhan, tanggapan pemerintah terhadap demonstrasi ini menuai kekecewaan dari berbagai pihak. Salah satu dokter di RS Budi Kemuliaan mengaku kecewa dengan hasil demonstrasi hari ini.

Tanggapan pemerintah menunjukkan bahwa penegakan hukum akan dilakukan apabila ada tekanan. "Wapres JK mengatakan proses hukum akan diselesaikan selama 2 minggu. Ini membuktikan kalau ada tekanan dulu baru penegakan hukum dilakukan," ujar Koordinator Medis GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) dr. Assegaf di RS Budi Kemuliaan, Jakarta, Jumat (4/11).

Padahal menurutnya, aksi demonstrasi tidak akan terjadi apabila pemerintah bersikap tegas dan ada penegakan hukum. Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa masalah agama tidak bisa dianggap sepele.

Apakah itu Islam, Hindu, atau agama lainnya, kata Assegaf, masyarakat manapun harus menghormati agama satu sama lain. "Tidak boleh ada saling menghina. Tuntutan kami jelas akan hal ini," katanya.

Hingga pukul 23.00 WIB, puluhan masa demonstran masih tampak beristirahat di RS Budi Kemuliaan. Sekitar 50 orang dilarikan ke rumah sakit tersebut karena terluka, dan pihak rumah sakit mengkonfirmasi tidak ada luka berat dan korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement