REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Lapangan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII), Zikrillah, menyayangkan adanya keributan di penghujung aksi damai penjarakan Ahok, di depan Istana Negara, Jumat (4/11). Dia juga membantah berita yang mengatakan peserta aksi dari HMI memicu kericuhan.
"Tidak benar itu. Kami ada di sana, PII bersama-sama HMI dan GPII berdemo sesuai arahan untuk aksi damai," kata Zikrillah.
Dihubungi melalui handphone-nya, Zikrillah mengatakan, sebenarnya sudah ada saling pengertian antara peserta aksi dengan polisi. Bahwa peserta aksi akan menginap di lokasi, dengan catatan tidak ada keributan.
Tiba-tiba, kata Wakil Sekjen PB PII itu, ada massa tak dikenal yang masuk. Massa itu lalu saling dorong dengan polisi. Zikrillah menyebut massa yang masuk tidak pernah dikenal sebelumnya, dan yang jelas bukan anggota HMI, bukan PII dan bukan dari GPII. "Kami PII dari siang sudah bersama-sama dengan HMI dan GPII, jadi sudah saling mengenal," katanya.
Selain PII, GPII dan HMI, sejumlah eksponen masyarakat juga ikut berkumpul di Menteng Raya 58, yang menjadi kantor PII dan GPII. Kelompok masyarakat yang bergabung dengan PII, selama ini juga sudah saling mengenal. "Jadi kami sendiri masih bertanya-tanya, kelompok mana yang masuk dan kemudian saling dorong dan saling pukul dengan polisi itu," kata Zikrillah.