REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Demonstran di Solo batal melakukan unjuk rasa di depan kediaman ibu kandung Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notonegoro. Kendati demikian, sebagaian perwakilan diperkenankan bertemu dengan Sujiatmi untuk menyampaikan aspirasinya.

Dari pantauan Republika.co.id pada Jumat (4/11), usai melakukan doa bersama beberapa perwakilan ibu-ibu pengajian dari Dewan Syariah Kota Solo langsung menuju kediaman Ibu kandung Joko Widodo. Mereka dikawal langsung oleh Kapolresta Kota Solo, Ahmad Lutfi.

Dari informasi yang diperoleh, ibu-ibu pengajian meminta kepada Sujiatmi untuk menyampaikan aspirasi muslimah di Solo kepada Jokowi. Ketua muslimah DSKS, Dewi Purnamawati mengatakan, muslimah se-Solo Raya meminta Jokowi agar mengambil sikap terkait kaus penistaan kitab suci Alquran yang dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok.

“Pak Jokowi harus adil, segera mengambil sikap. Agama apapun tak ingin kitab sucinya dihina, dinistakan,” kata Dwi.

Sementara itu koordinator aksi umat Muslim yang melakukan long march dari Stadion Manahan, Nasarudin meminta Ibu kandung Jokowi agar menegur anaknya terkait penistaan kitab suci Alquran. “Kami minta pada Ibu kandung Presiden Jokowi, ingatkan anaknya itu. Supaya tegas, agar berlaku adil, hukumi Ahok yang telah menghina, melecehkan Alquran,” kata koordinator aksi, Nasrudin di sela-sela melakukan unjuk rasa di Jalan Letjen Suprapto, Solo pada Jum’at (4/11), siang.

Lingkungan tempat tinggal ibu kandung Joko Widodo dijaga ketat aparat. Masa yang memulai aksinya di Stadion Manahan batal melakukan unjuk rasa di kediaman Sujiatmi. Mereka langsung menuju Masjid Al Mujahidin untuk melakukan sholat bersama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika