REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Unjuk rasa bela Alquran yang dikuti ribuan umat Muslim se-Solo Raya berjalan tertib dan damai. Kapolresta Solo, Ahmad Lufi menjelaskan, sebanyak 820 personel dikerahkan mengawal jalannya aksi di tiga titik yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari tadi.
“Pagi pengajian ibu-ibu di Masjid, siang ada di Geladak dan Manahan. Wilayah Solo tertib aman, koordinator aksi dan tokoh masyarakat juga sudah menjamin, Solo tidak terjadi apa-apa, kami melakukan pendekatan persuasif,” kata Ahmad Lutfi usai mengawal aksi ribuan umat muslim di Solo pada Jumat (11/4).
Ia juga mengungkapkan, sejumlah perwakilan dari umat muslim sempat menemui Ibu kandung Joko Widodo, Sujiatmi Notonegoro di kawasan Sumber, Banjarsari. Mereka menyampaikan aspirasi untuk bisa disampaikan kepada Jokowi.
“Ia tadi mereka menemui (Sujiatmi), intinya mendoakan agar presiden bu Sujiatmi sehat, negeri ini damai itu saja, silaturahmi,” tuturnya.
Di Malang, aksi oleh 10 ribu massa yang tergabung dalam Gerakan Aswaja Malang Raya (Gamal) ini juga berlangsung damai. Aksi berlangsung usai shalat Jumat hingga menjelang pukul 15.00.
Massa bergerak dari Masjid Jami' Alun-Alun Kota Malang menuju depan Balai Kota. Sepanjang perjalanan, rombongan membentuk barisan yang dibatasi tali rafia memanjang. Koordinator humas aksi Gamal, Hisa Al-Ayyubi, berkali-kali menyerukan lewat pengeras suara agar peserta menjaga ketertiban. "Jangan merusak fasilitas umum dan jangan meninggalkan sampah selepas aksi," ujarnya.
Kedatangan massa di depan Balai Kota disambut oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji dan Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono. "Aksi ini menunjukkan kebersamaan masyarakat Malang Raya, aspirasinya nanti akan kita sampaikan ke pemerintah pusat agar penegakan hukum selalu tajam baik ke atas maupun ke bawah," kata Sutiaji di hadapan para peserta aksi.
Di Sumatrea Selatan, ratusan massa dari berbagai ormas Islam mulai berunjuk rasa di depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Palembang usai menunaikan shalat Jumat. Aksi yang juga diikuti kaum perempuan tersebut dilakukan dengan mengusung puluhan poster dan spanduk.
Koordinator Aksi Ragil Pamungkas menjelaskan, jika aksi massa dilakukan sebagai dukungan terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Ahok telah melakukan penistaan agama, dan harus diproses secara hukum. Kenyataannya polisi belum juga menangkap Ahok,” katanya.