REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan massa aksi umat Islam melakukan aksi demonstrasi 4 November di Jakarta. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Ahok diadili karena telah menghina Alquran.
Para pengunjuk rasa berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan, dari Bali dan Kalimatan yang lokasinya cukup jauh dari Jakarta.
Seorang laki-laki mengenakan jubah putih berada di depan Masjid Istiqal mengibarkan bendera Indonesia. Ia juga menunjukkan poster yang bertuliskan, "Tangkap atau usir Ahok." Seorang pengunjuk rasa menyerukan,"Tangkap Ahok sekarang!". Mereka juga menyanyikan himne-himne Arab.
Saat ini, polisi membuat barikade manusia untuk menjaga aksi demo 4 November agar tak berubah ricuh. Mereka menjaga Museum Nasional dan Istana Negara.
Seorang wanita pengunjuk rasa, Becky mengatakan, ini bukanlah pilihan untuk ikut berdemo di sini. "Ini adalah tugas untuk berdemo di sini, kami ingin pemerintah memproses hukum Ahok atas penghinaan yang dilakukannya," katanya seperti dilansir Straits Times, Jumat, (4/11).
Ini Indonesia, ujar Becky, kita semua ingin menjaga perbedaan yang ada. "Bukan malah menyakiti perbedaan itu."
Menghadapi demo 4 November, sejumlah perusahaan meminta para karyawannya bekerja dari rumah saja. Sejumlah kedutaan besar juga meminta agar warga negaranya menghindari wilayah-wilayah yang diduduki pengunjuk rasa. Ini dilakukan untuk menghindari jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan.
Penjaga keamanan Stasiun Gambir, Eko mengatakan, para pengunjuk rasa sebenarnya sudah berdatangan ke Jakarta sejak Kamis malam. Mereka berkumpul untuk sekedar tidur atau berbagi makanan saja. "Mereka sebenarnya bersikap damai. Saya harap mereka tak membuat masalah," kata Eko.