REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis Kustini memprediksi adanya peningkatan produksi tanaman padi hingga 64 ribu ton pada tahun ini. Hal ini menyusul meningkatnya lahan tanam tambah.
Lahan tanam tambah adalah lahan yang bisa kembali digunakan bercocok tanam setelah periode panen. Tanam tambah, kata dia, bisa terjadi jika didukung cuaca bagus sehingga di lahan yang sama dapat dilakukan dua sampai tiga kali panen. Dengan begitu, produktivitas padi di Kabupaten Ciamis di total lahan sawah seluas 35 ribu hektare pun dapat meningkat secara signifikan.
"Di Ciamis ada 10 ribu hektare tanam tambah, jadi kalau rata-rata per hektare 6,4 ton, maka totalnya sudah 64 ribu ton tambahan prediksi produksi Januari-Desember," katanya pada Republika.co.id, Jumat (4/11).
Kustini bersyukur tahun ini tidak ada kemarau yang melanda daerah di Ciamis. Saat ini, terjadi kemarau basah. Kemarau ini justru mendukung produksi padi.
"Tak ada kemarau di Jabar, khususnya di Ciamis, jadi ada kemarau basah sehingga tanaman bisa ditanam terus," katanya.
Mengenai ketersediaan lahan persawahan padi, ia menyebut sudah ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Namun, peningkatan areal persawahan itu belum bisa dimaksimalkan.
"Kalau cetak sawah baru hanya tambah 50 hektare 2014, tahun ini 70 hektare. ini baru ditanam, belum maksimal," ucapnya.