Jumat 04 Nov 2016 11:30 WIB

Pendemo: Saya Ingin Jadi Semut yang Berada pada Barisan

Salah satu pendemo dari Pekanbaru, Eka Putra.
Foto: Republika/Erik PP
Salah satu pendemo dari Pekanbaru, Eka Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendemo bernama Eka Putra dari Pekanbaru, Riau, rela ikut demonstrasi di Jakarta, Jumat (4/11), karena merasa tergerak dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, aksi demonstrasi ini bertujuan untuk mendesak agar penegak hukum bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

"Saya secara pribadi terpanggil karena, ingin menjadi semut yang berada pada barisan. Bagi saya, kasus Ahok ini sederhana. Tegakkan hukum berkedailan, pasti masalahnya selesai. Yang diinginkan teman-teman adalah keadilan hukum," katanya kepada Republika di Jalan Merdeka Barat.

Eka mengatakan, kasus penistaan agama itu harus segera dituntaskan. Pasalnya, situasi politik yang cepat berubah bisa mengakibatkan kondisi yang semakin gawat jika dibiarkan berlarut-larut. Dia tidak ingin, status Ahok sebagai kepala daerah membuatnya mendapatkan perlakuan eksklusif. 

Dia menegaskan, lebih baik dan cepat Ahok harus diproses hukum. "Dikhawatirkan ini memicu pergesekan di kalangan masyarakat. Karena pemerintah diuji keberpihakannya," kata Eka.

Dia juga menyorot sikap diam Presiden Jokowi yang terlambat mengantisipasi tuntutan para pendemo. Eka menilai, Jokowi tidak seharusnya diam menyikapi kasus Ahok yang sangat serius. "Peran Presiden semestinya lebih awal lebih bagus (mencegahnya), sehingga tak terjadi gelombang demo sebesar ini," ucap Eka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement