REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menegaskan aksi turun ke jalan oleh sebagian massa dari sejumlah organisasi merupakan aksi damai.
Habibi Rizieq memastikan pihaknya berkomitmen agar aksi yang dilakukan untuk menuntut penegakan hukum kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu berjalan damai.
"Kami bertekad bahwa besok aksi damai, kami tidak pernah punya niat berbuat rusuh, kami berkomitmen, berupaya agar besok berjalan tenang damai," ujar Habib Rizieq usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/11).
Ia juga menegaskan aksi yang dilakukan tersebut bukan sebagai bentuk sikap anti kepada pemeluk agama lain, etnis maupun berbau sara lainnnya. Menurut dia, aksi tersebut murni menuntut agar penegak hukum memproses dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. "Ini bukan sikap anti kristen atau anti Cina, aksi ini sebagai sikap bahwa penistaan agama itu tidak bisa ditolerir," kata Rizieq menengaskan.
Karenanya, Habib Rizieq meminta agar TNI maupun Polri yang bertugas dalam mengawal aksi massa pada Jumat (4/11) esok bersikap kooperatif. Ia juga meminta agar tidak ada tindakan represif dari aparat keamanan.
"Kami minta TNI dan Polri untuk kooperatif di lapangan bersama peserta aksi, dan tidak ada langkah-langkah represif, kalau ada tindakan membahayakan nyawa peserta aksi, kami berhak membela diri," ujarnya.
Adapun hari ini, Rizieq selesai menjalani pemeriksaan sebagai ahli dalam penyelidikan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok terhadap Surat Al Maidah ayat 51. Ia merupakan satu dari tiga ahli yang diajukan pihak pelapor yakni FPI Jakarta.