Kamis 03 Nov 2016 21:31 WIB

Ribuan Nahdliyin akan Ikuti Aksi 4 November

Red: Ilham
Masa aksi umat Islam (ilustrasi).
Foto: Dadang Kurnia/Republika
Masa aksi umat Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan warga Nahdliyin yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah akan mengikuti aksi damai pada Jumat, 4 November 2016. Nahdliyin dari Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sekitarnya ingin menyuarakan suara umat yang merasa agamanya dilecehkan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Aksi ini kami lakukan dalam kerangka membela aqidah dan ketersinggungan umat Islam atas pernyataan Ahok yang telah berani melecehkan Alquran, dan tidak ada kaitannya dengan persoalan politik," kata Ustaz Ahmad Dimyati dalam keretangan tertulisnya, Kamis (3/11).

Ahmad mengatakan, pernyataan Ahok tentang Surah Al Maidah ayat 51 telah menyinggung perasaan umat Islam. Pernyataan tersebut patut diduga sebagai bentuk pelecehan dan penistaan terhadap Agama Islam.

Apapun alasannya, Ahok adalah seorang pemimpin, terlebih seorang Nasrani yang tidak layak untuk berkomentar dan menjustifikasi keyakinan Umat Islam tentang Surah Al Maidah Ayat 51. Pernyataan Ahok tersebut telah memicu konflik dan merusak toleransi antar umat beragama.

Sementara, umat Islam dengan faham mayoritas Ahlussunnah Wal Jama'ah melalui organisasinya Nahdlatul Ulama (NU) selalu berpegang teguh pada nilai tasammuh atau toleransi. Ini dalam mengawal dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bingkai kemajemukan.

Menurut Ahmad, pernyataan Ahok patut diduga melecehkan umat Islam dan menghina Alquran dengan menafsirkan ayat secara subyektif. Atas pernyataan tersebut, Nahdliyin terpanggil. "Wajib hukumnya bagi kami warga Nahdliyin untuk memerangi penghina Alquran," katanya.

Karena itu, kata dia, dalam aksi besok, mereka menuntut penegak hukum untuk segera memproses hukum Ahok agar permasalahan ini tidak semakin meluas dan tidak terulang kembali. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo beserta aparat penegak hukum untuk tidak mengintervensi proses hukum kasus tersebut. "Sehingga proses hukum bisa berjalan secara adil, transparan, dan proporsional."

Ahmad menegaskan, demo besok merupakan aksi damai atas nama warga nahdliyin dan umat Islam. "Kami menolak segala bentuk provokasi pihak-pihak tertentu yang akan memecah belah keutuhan NKRI," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement