REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia merupakan negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa dengan kekayaan alam dan ekosistem yang beragam. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyadari kekayaan keanekaragaman hayati (kehati) yang harus dilestarikan bersama.
Kali ini LIPI membuat terobosan dengan meluncurkan Indonesia Biodiversity Information Facility (InaBIF) sebagai sistem informasi kehati nasional. Kehadiran InaBIF, diharapkan dapat melindungi berbagai kehati Indonesia.
InaBIF merupak sistem web yang bisa diakses masyarakat untuk melihat berbagai keanekaragaman hayati yang ada di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati mengatakan, sistem InaBIF, mengadopsi sistem informasi yang dikembangkan Global Biodiversity Information Facility (GBIF), dengan memanfaatkan perangkat lunak open source.
"InaBIF menjadi sistem yang mampu memberikan informasi keanekaragaman hayati hingga pemanfaatan dan informasi yang mendukung skema Clearing House Mechanism (CHM) Indonesia," katanya di Cibinong Science Center Botany Garden, Bogor, Kamis (3/11).
Enny mengatakan, masyarakat juga diajak berpartisipasi dan berperan aktif bersama LIPI, salah satunya dengan cara mengunggah foto kehati.
"Bisa seperti halnya tanaman unik misalnya. Tidak menutup kemungkinan dari informasi yang diberikan masyarakat juga akan menjadi bahan penelitian," katanya.
InaBIF menjadi wadah agar bagaimana berbagai hasil penelitian bisa diakses atau diketahui secara luas oleh publik. Ini tak terlepas dari upaya agar masyarakat juga bisa ikut melestarikan dan tahu manfaat kehati.