Kamis 03 Nov 2016 15:28 WIB

Jumlah Umat Muslim yang Berangkat ke Jakarta Terus Bertambah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Damanhuri Zuhri
demo damai ormas Islam
Foto: Republika/ Yasin Habibi
demo damai ormas Islam

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ratusan umat muslim yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Solo berangkat menuju Jakrta pada Kamis (3/11) siang. Mereka berangkat dari Solo sekitar puku 2 siang tadi.

Mereka akan mengikuti aksi damai pada Jum’at (4/11),  terkait penistaan Alquran yang di lakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki T Purnama alias Ahok.

Koordinator aksi, Indro Sudarsono mengatakan setibanya di Jakarta sebanyak 550 umat muslim dari Solo terlebih dulu akan menuju Masjid Istiqlal Jakarta. Usai melaksanakan shalat Jumat, masa dari Solo akan bergabung dengan demonstran dari wilayah lainnya.

Menurut Indro, aksi akan dipusatkan di sekitar kawasan Monumen Nasional dan Balai Kota DKI Jakarta. Terjadi penambahan anggota aksi dari yang tercatat sebelumnya sebanyak 250 orang menjadi 550 oran.

“Tadinya kan rencananya lima bus masing-masing sekitar 50 orang, ternyata ada dari ormas lainnya ikut bergabung sehingga menjadi 11 bus atau sekitar 550 orang,” tutur Indro di sela-sela melepas rombongan demonstran di kawasan Laweyan, Solo.

Sebelum berangkat, demonstran dilakukan pemeriksaan terlebih dulu. Demonstran tidak diperkenankan membawa senjata tajam atau alat-alat yang membahayakan. Selain itu masa juga diminta untuk tetap menjaga kesopanan saat aksi berlangsung.

Indro memastikan umat muslim dari Solo dapat mengikuti aksi tersebut dengan tertib. “Kami tidak akan menginap, jadi setelah aksi kami akan langsung pulang kembali ke Solo. Kami berharap aksi ini berlangsung dengan tertib dan damai,” tuturnya menjelaskan.

Beberapa ormas yang bergabung bersama Dewan Syariah Solo diantaranya Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Hizbullah, Forum Komunikasi Aktifis Masjid (FKAM), Jamaah Ansharus Syariah (JAS), Forum Silaturahim dan Komunikasi Remaja Masjid (FOSIKOM), Brigadir Al Islah, dan sejumlah perwakilan Pondok Pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement