REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi sekaligus calon wakil bupati Bekasi, Ahmad Dhani masih mengkritisi lambannya pengusutan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal itu berakibat pada reaksi massa umat Islam seperti yang akan terjadi pada Jumat (4/11), besok.
"Agama dinistakan, pemerintah diam, rakyat bergerak, demo ada yang tewas, Presiden tanggung jawab," tulis Dhani lewat akun Twitter-nya, Kamis (3/11).
Dhani juga mengomentari kepolisian yang terkesan mengulur waktu. Menurut Dhani, polisi tidak perlu lagi mencari ahli dalam kasus tersebut. Sebab, masalah agama Islam adalah ranah-nya Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI sendiri telah mengeluarkan keputusannya.
"Penistaan agama itu bukan pendapat awam, saksi ahli-nya adalah MUI. Polisi tunggu apa???" tulis Dhani.
Hingga saat ini, Bareskrim Polri sudah memeriksa 22 orang saksi dalam kasus ini. Sementara dari pihak ahli, ada 7 orang. "Tapi nanti masih ada saksi ahli lagi dan masih berkembang," kata Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto.
Bareskrim juga memanggil Ahok pada Senin (7/11), pekan depan. Ahok akan diperiksa sebagai saksi. "Senin rencananya, pemanggilan sebagai saksi, jamnya sesuai standar, jam sembilanan," ujar Ari Dono.