Rabu 02 Nov 2016 14:55 WIB

Ketua ICMI: Demo 4 November Jangan Ditunggangi Siapa Pun

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Damanhuri Zuhri
Jimly Asshiddiqie
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan, aksi unjuk rasa besar-besaran yang rencanannya digelar pada 4 November 2016 tidaklah salah.

Sebab, itu merupakan kebebasan orang dalam nerekspresi. Asalkan, semua pihak bisa mengendalikan diri dan aksi tersebut tidak ditunggangi oleh siapapun

"Demo itu tidak salah, asal masing-masing pihak bisa mengendalikan diri. Itu kan ekspresi kebebasan. Cuma jangan ditunggangi oleh siapapun, itu yang penting," kata Jimly kepada Republika, Rabu (2/11).

Jimly berharap, aksi tersebut bukanlah merupakan ekspresi kemarahan golongan orang yang tidak suka terhadap salah satu pasangan calon. Sebab, untuk mengalahkan salah satu pasangan calon yang tidak disukai, bisa dilakukan dengan cara-cara yang damai.

"Jadi kalau ada orang marah gitu dan tidak suka dengan salah satu calon, ya jangan dipilih. Jadi kalahkan dia melalui pilkada saja," terang Jimly.

Mantan Ketua MK itu menganggap baik usaha-usaha sebagian orang yang memisahkan aksi tersebut dari kaitan Pilkada DKI Jakarta. Sehingga, aksi yang akan dijalankan sama sekali tidak mengganggu jalannya pilkada DKI Jakarta.

Menurut Jimly, baik pilkada mau pun proses hukum yang melibatkan salah satu calon terkait dugaan penistaan agama harus terus berjalan. Sehingga, gelaran pilkada DKI Jakarta bisa berlangsung damai dan menghasilkan pimpinan yang dapat dipercaya.

Ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) rencananya akan melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara pada 4 November 2016. Aksi yang dilakukan tiada lain untuk mendesak kepolisian agar secepatnya menangkap Ahok terkait dugaan penistaan Alquran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement