Rabu 02 Nov 2016 13:07 WIB

Polisi Bersurban dan Berpeci Putih akan Kawal Demo 4 November

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi dengan atribut khusus, memakai surban dan berpeci  turut disiapkan untuk mengawal demo ormas Islam yang akan dilakukan di Istana Negara Jumat (4/11)
Foto: Muhyiddin/Republika
Polisi dengan atribut khusus, memakai surban dan berpeci turut disiapkan untuk mengawal demo ormas Islam yang akan dilakukan di Istana Negara Jumat (4/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan polisi bersurban dan berpeci warna putih turut disiapkan polisi untuk mengawal demo ormas Islam yang akan dilakukan di Istana Negara Jumat (4/11). Polisi yang disiapkan dengan atribut khusus itu tampak saat mengikuti apel yang diikuti ribuan polisi dan TNI di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi inspektur upacara dalam apel tersebut. Kemudian, keduanya berjalan memeriksa pasukannya. Saat Tito dan Gatot datang ke barisan polisi bersurban dan berpeci putih itu, alunan asmaul husna pun mulai dibacakan.

Polisi tersebut tampak khusuk membacakan nama-nama Allah tersebut. Mereka duduk bersila sambil menadahkan tangannya ke atas. Mereka berdoa dengan dipimpin seorang polisi yang juga mengenakan atribut yang sama.

Seperti diketahui, dalam aksi ormas sebelumnya di Balai Kota pada Jumat (14/10 lalu, polisi juga sempat menggunakan asmaul husna untuk meredam emosi ribuan massa aksi. Namun, alunan nama-nama Allah saat itu ditolak oleh massa lantaran menganggu orasi massa aksi.

Untuk diketahui, massa aksi tersebut akan kembali melakukan demo terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh calon gubernur pejawat Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Puranama (Ahok) pada Jumat (4/11) mendatang. Mereka akan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara setelah menunaikan ibadah shalat Jumat.

Tito mengatakan, dalam apel tersebut diikuti sebanyak 4.000 personel gabungan TNI, Polri, dan juga Satpol PP. Mereka disiapkan untuk mengawal demo terhadap salah calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Hari ini ada 4.000. Untuk hari Jumat itu lebih kurang 18 ribu orang. Jadi yang digelar hari ini seperempat atau seperlimanya saja, tidak dihadirkan semuanya," ucap dia.

Selain itu, Tito mengaku pihaknya juga sudah menghitung jumlah massa yang akan datang untuk menuntut agar presiden memberikan pernyataan terbuka atas kasus dugaan penistaan yang dilakukan Ahok. "Kita juga memperhitungkan dengan jumlah massa dan demo nanti kita perkirakan kemungkinan besar 50 ribu. Untuk itu berapapun jumlahnya diharapkan semuanya berlangsung aman dan tertib," kata Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement