Rabu 02 Nov 2016 13:03 WIB

Kapolri: Tak Boleh Terjadi Konflik Besar di Indonesia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Tito Karnavian
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Kapolri Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian jadi salah satu pembicara di World Peace Forum 2016. Ia berharap masyarakat dunia bisa bekerjasama menjaga perdamaian dunia.

Ditemui usai memberikan materi, Tito meminta seluruh masyarakat bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan, demi menghindari insiden yang mengusik perdamaian di Indonesia. Ia berpendapat, itu merupakan langkah yang harus dilakukan semua elemen, agar tidak mengganggu pembangunan yang tengah berjalan.

"Negara kita tidak boleh lagi terjadi konflik besar, itu membuat negara kita mundur," kata Tito, Rabu (2/11).

Ia menerangkan, keamanan yang teranggu akan berdampak ke perekonomian dan pembangunan, yang sebenarnya jadi yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia. Kondisi itu, lanjut Tito, cuma akan memberikan keuntungan kepada negara-negara lain, terutama di era globalisasi karena Indonesia sibuk ribut dengan bangsa sendiri.

Tito mengingatkan, pembangunan di Indonesia terus berjalan, dan selama ini dapat dilihat pertumbuhan ekonomi yang tetap berada di atas lima persen. Ia menekankan, kondisi itu harus terus dijaga karena merupakan kunci kesejahteraan masyarakat, dan tentu mengurangi tingginya angka pegangguran di Indonesia.

Terkait World Peace Forum, ia mengaku terkesan melihat delegasi seluruh dunia yang hadir dan ikut memberikan suara, demi mewujudkan perdamaian di dunia. Ia turut mengungkapkan keprihatinan, atas konflik-konflik yang seakan terus terjadi di dunia Islam, terutama yang belakangan banyak terjadi di Timur Tengah. "Itu yang banyak menimbulkan gerakan terorisme," ujar Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement