REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 4.000 pasukan gabungan TNI dan Polri menggelar apel kesiapsiagaan tahap kampanye dalam rangka Pilkada Serentak 2017, di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (2/11).
"Pagi ini dilaksanakan apel bersama TNI-Polri dalam rangka pengecekan terakhir Pilkada Serentak, yakni tahap kampanye. Panglima bersama kami sepakat melakukan apel untuk menunjukkan kesiapan dan soliditas kita," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Menurutnya, merupakan kewajiban aparat untuk menjaga keamanan pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di 101 daerah di seluruh Indonesia. "Dalam apel ini, kita samakan persepsi, TNI-Polri adalah saudara kandung yang terpenting dalam menjaga keamanan NKRI. Bersama kita jaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam tahapan Pilkada yang rawan ini," katanya.
Pihaknya juga meminta jajaran TNI-Polri bisa menjaga kekompakan. "Kami harap teman-teman yang ada di lapangan, mereka yakin bahwa Kapolri dan Panglima solid di tingkat atas, sehingga mereka di bawah, juga akan solid," katanya.
Menurutnya, dalam tahapan kampanye di pilkada, terjadi pemisahan kubu masyarakat berdasarkan calon kepala daerah yang didukungnya. Hal ini adalah lumrah terjadi karena merupakan bagian dari proses demokrasi.
Kendati demikian, gesekan-gesekan antarpasangan calon kepala daerah dan para pendukungnya kerap terjadi dan rawan berujung pelanggaran hukum. Untuk itu, pihaknya meminta para paslon dan segenap pendukungnya untuk tetap menaati Undang-undang Pilkada untuk menghindari terjadinya pelanggaran.
Dalam apel tersebut, mantan Asrena Kapolri itu mengecek kesiapan fisik dan peralatan jajarannya. Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan pasukan membantu Polri mengamankan tahapan kampanye hingga masa Pilkada usai, termasuk untuk mengamankan demonstrasi 4 November 2016.
"Tugas kalian (prajurit TNI) bersama Polri. Bantu Polri menjaga keamanan pesta demokrasi," katanya.
Sebanyak 4.000 pasukan gabungan dalam apel tersebut hanya sebagian kecil dari 18 ribu pasukan yang akan dikerahkan untuk mengamankan rencana unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4 November.
Dalam apel tersebut, juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.