Selasa 01 Nov 2016 20:45 WIB

Pemprov Siapkan Langkah Jangka Pendek Atasi Banjir Bandung Raya

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
 Sejumlah kedaraan berusaha melintasi banjir di kawasan Jalan Raya Rancaekek di depan Pabrik PT Kahatek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11). (Republika/Mahmud Muhyidin)
Sejumlah kedaraan berusaha melintasi banjir di kawasan Jalan Raya Rancaekek di depan Pabrik PT Kahatek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11). (Republika/Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Permasalahan banjir di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pun ikut turun tangan membantu pemda mengatasi banjir yang jadi rutinitas tahunan kala musim penghujan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan akan mengupayakan langkah jangka pendek mengatasi banjir. Selama ini, upaya yang dilakukan kebanyakan jangka panjang. 

Salah satunya, pemprov tengah merancang Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan (RAM IP). Ini merupakan upaya lintas sektor dalam merancang rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam menanggulangi bencana banjir di kawasan Bandung Raya.

"Kita akan bentuk rencana aksi multipihak implementasi pekerjaan (RAM IP) dengan skala priortas jangka pendek. Jadi, apa yang bisa dikerjakan oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), ciptakarya, pemerintah provinsi, kabupaten, kota soal beberap lokasi banjir yang saat ini terus menerus terjadi. Jadi tidak semua jangka panjang," kata Deddy kepada wartawan di Gedung Sate, Jalam Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (1/11).

Menurut Deddy, langkah jangka pendek yang disiapkan adalah fokus pada titik-titik banjir. Bukan secara umum menyeluruh di seluruh wilayah kabupaten kota. Dengan lebih fokus, banjir dapat teratasi secara lebih tepat ke lokasi selama 1-2 tahun saja.

Menurut Deddy, penyelesaian masalah banjir di cekungan Bandung, atau di Bandung Raya perlu penyelesaian yang menyeluruh dan multipihak, dengan fokus kepada titik-titik lokasi di mana saja yang perlu diatasi secara lebih cepat. Selain lokasi, juga waktu pengerjaan sarana penanggulangan banjir yang harus jelas, supaya penganggarannya tepat.

"Fokus pada titik-titik lokasi di mana yang perlu diatasi dengan lebih cepat, selain lokasi juga waktunya, harus jelas supaya penganggaran tepat, jadi jangan waktunya tidak dirancang, penganggarannya keluar dari maktu yang ditentukan," tuturnya.

Deddy mencontohkan salah satunya di Rancaekek. Nantinya, pihak terkait akan memfokuskan pada perbaikan gorong-gorong atau saluran air lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement